Pages

Subscribe:

Pengikut

Kamis, 28 Juli 2011

BULLYING DI SEKOLAH

School Bullying termasuk dalam tindakan kekerasan yang merugikan orang lain. Disebut kekerasan karena tindakan yang dilakukan untuk menyakiti orang lain, atau biasa juga dengan tujuan tertentu, misalnya mencari perhatian, menginginkan kekuasaan di sekolah, ingin dibilang jagoan, pamer atau menunjukan kekayaan seperti motor baru.
Selama ini upaya mengidentifikasi tindakan bullying siswa mengalami hambatan. Perilaku bullying terselubung dan para korban yang enggan atau takut melaporkan tindakan bullying yang dialaminya membuat para guru dan orang tua siswa tidak dapat mendeteksi adanya tindakan bullying di sekolah. Tidak hanya itu, selama ini kampanye anti-bullying di sekolah dan masyarakat juga masih sedikit dan terbatas.
Bullying bisa dilakukan secara individual maupun berkelompok. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan kasus ini sering terjadi. Data di Jakarta misalnya, menurut catatan Bimmas Polri Metro Jaya, tahun 1992 tercatat 157 kasus perkelahian pelajar. Tahun 1994 meningkat menjadi 183 kasus dengan menewaskan 10 pelajar; tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal 13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain; tahun 1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota Polri; dan tahun berikutnya korban meningkat dengan 37 korban tewas. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Bahkan, sering tercatat dalam satu hari terdapat sampai tiga perkelahian di tiga tempat sekaligus.

Penelitian yang dilakukan oleh Dorothy Espelage, menunjukkan indikasi bahwa perilaku bullying menggejala secara umum. Para siswa melaporkan terjadinya bullying yang dilakukan antarsesama mereka. Sebagian mengatakan bahwa mereka melakukannya karena ikut-ikutan. Artinya, sebenarnya mereka tidak ingin melakukan bullying terhadap temannya, tetapi merasa takut untuk melawan kehendak kelompok gangnya. Sebuah studi yang dilakukan oleh Tonja Nansel dan kawan-kawan, mendapatkan bahwa 17 persen dari siswa melaporkan bahwa mereka menjadi korban bullying di sekolah, sedangkan 19 persen mengaku melakukan bullying terhadap temannya. Enam persen melaporkan mereka menjadi pelaku sekaligus korban bullying. 
Banyak fakta menunjukan bahwa bullying dapat berdampak serius bahkan fatal pada perilaku perorangan maupun kelompok. Mengapa? Ini disebabkan karena bullying merupakan bentuk perilaku kekerasan. Perilaku tersebut dipicu oleh energi negative yang berwujud emosi (seperti kesal dan marah), yang dapat mendorong seseorang ataupun kelompok siswa untuk bertindak anarkis, bahkan secara ekstrem bisa menjadi pemicu tindakan kriminal, misalnya penganiayaan, pembunuhan.
Salah satu contoh kasus criminal yang terkait dengan bullying di sekolah terjadi di Amerika Serikat. Pernah diberitakan dua orang siswa di salah satu SMA di Colorado, menembakkan senapan hingga menewaskan 13 siswa dan melukai sekitar 24 siswa yang lain, dan kemudian mereka bunuh diri. Pada waktu itu peristiwa tersebut disiarkan juga oleh stasiun televisi di Indonesia serta ramai dibahas di media massa. Fakta berdasarkan tinjauan psikologi menunjukan bahwa kedua siswa tersebut mempunyai catatan sebagai pribadi yang pernah mengalami intimidasi dalam waktu yang lama. Suatu temuan yang dirilis setelah peristiwa itu menunjukkan bahwa ternyata 60-80% siswa pernah mengalami bullying di sekolah.
 

1 komentar:

Anonim mengatakan...

10Bet Review ᐈ Get $10 Free or a 100% Match Bonus!
In conclusion, the 10Bet Casino Mobile App and Sportsbook 온라인카지노 Review are great if you are 온라인카지노 ready to explore the benefits of their mobile sportsbook. 10bet Mobile

Posting Komentar